Kepala BPS Kutai Kartanegara, Ir. Nur Wahid, bersama Tim
melakukan audiensi dengan Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, beserta
jajarannya terkait data kemiskinan hasil pendataan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS). Audiensi dilakukan guna melaporkan kondisi kemiskinan di
Kabupaten Kutai Kartanegara dan mendiskusikan Langkah-langkah tindak lanjut
penanganannya.
Dalam paparannya, Nur Wahid menjelaskan jumlah
penduduk miskin di Kutai Kartanegara pada Maret 2023 sebesar 60,86 ribu orang, turun
2,01 ribu orang terhadap Maret 2022. Sedangkan persentase penduduk miskin
di Kutai Kartanegara pada Maret 2023 sebesar 7,61 persen, turun 0,35 persen
poin terhadap Maret 2022. Data tersebut diperoleh dari hasil pendataan
SUSENAS Modul Konsumsi dan Pengeluaran Tahun 2023.
Audiensi juga membahas secara singkat terkait pendataan SUSENAS
yang dilakukan oleh BPS, variable apa saja yang dikumpulkan, dan tujuan
pelaksanaan SUSENAS itu sendiri. Secara umum tujuan pengumpulan data melalui
Susenas adalah tersedianya data tentang kesejahteraan rumah tangga mencakup
antara lain pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli. Sedangkan secara
khusus tujuannya adalah tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat
yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi keberhasilan
Pembangunan serta tersedianya data rinci tentang kesejahteraan anggota rumah
tangga seperti pendidikan, kesehatan, fertilitas/KB, dan data kependudukan
menurut golongan umur, jenis kelamin, dan status perkawinan. Pada tahun 2023,
BPS Kutai Kartanegara melaksanakan pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) dengan cakupan sebanyak 72 blok sensus yang tersebar ke 20 kecamatan
yang ada di Kutai Kartanegara.
Lebih lanjut, Nur Wahid bersama Edi
Damansyah dan jajaran juga melakukan diskusi tindak lanjut kebijakan yang perlu
diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menekan tingkat
kemiskinan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurut nya, untuk menekan tingkat
kemiskinan Pemkab Kutai Kartanegara perlu meningkatkan penghasilan dan daya
beli masyarakat dengan meningkatkan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi
masyarakat Kutai Kartanegara.
